21.40
Hidup Sehat dan Bugar dengan Shalat
Penelitian
membuktikan gerakan shalat sesuai contoh Rasulullah saw dan tumaninah
bermanfaat bagi kesehatan. Bahkan, kita memperoleh manfaat serupa meski
sekadar melafalkan kata ‘Allahu Akbar’. Subhanallah!
Menurut
penulis buku Shalatku Sehatku, dr Surahman Sjah Samsudin, gerakan
shalat yang benar berdampak pada kekhusyukan dan membuat tubuh sehat
plus bugar. “Sehat ketika tubuh dalam keadaan diam dan bugar saat tubuh
dalam keadaan aktif,” kata anggota seksi kerohanian Islam Ikatan
Dokter Indonesia Kabupaten Bogor ini.
Nah, syarat bugar dilihat dari
gerakannya. Di antaranya meningkatkan kekuatan jantung, paru-paru,
daya tahan otot, serta kelenturan otot dan persendian. Percaya atau
tidak, semua gerakan shalat itu mampu meningkatkan faktor-faktor tadi.
Berikut penjelasan dokter Surahman:
Tegak
Berdiri tegak
dengan kaki sejajar bahu dengan kepala lurus agak menunduk menandakan
posisi tubuh stabil dan rileks. Sikap tubuh ini bermanfaat memelihara
sumsum tulang belakang dan mempermudah pergerakan shalat. Sebab,
tekanan ruas atas dan bawah seimbang.
Takbir
Tarikan
tangan ke belakang membuat otot bagian bahu dan punggung bagian atas
meregang menarik paru-paru. Sehingga, oksigen masuk ke dalam tubuh.
Gerakan berulang dan berkelanjutan itu dapat meningkatkan daya tahan,
kekuatan, kelenturan otot dan persendian.
Saat menarik tangan ke
belakang, tahan sesaat. Lalu mengucap Allahuakbar. Ucapkan ‘Al..’
sambil menekan lidah lalu geser ke atas mengucap “..Lahuakbar”.
Pelafalan ini berpengaruh bagi kesehatan jiwa.
Meletakkan kedua tangan di dada
Kedua tangan lurus di atas dada membentuk sudut 60 derajat, membuat paru-paru dan otot kembali rileks.
Rukuk
Saat posisi tubuh ditekuk 90 derajat terjadi peregangan otot di daerah
punggung dan penegak batang badan. Sehingga, keduanya menjadi lentur.
Posisi ini terbukti ampuh mencegah nyeri punggung bagian bawah dan
hernia.
Tekukan lurus pada kaki menguatkan persendian dan kestabilan
lutut serta mencegah cedera ligamen. Sementara, tulang punggung yang
diregangkan sampai lurus dapat mencegah kebungkukan.
I’tidal
Bangun dari rukuk dan mengangkat kedua tangan dapat memperkuat jantung.
Sebab, ketika rukuk, semua otot menegang lalu mendorong aliran
pembuluh darah naik ke jantung. Pada saat bersamaan, terjadi penekanan
otot perut sehingga tubuh banyak mengeluarkan CO2.
Saat i’tidal,
rongga dada terbuka dan menghirup oksigen. Sementara darah yang sudah
menumpuk di atas saat rukuk, masuk ke dalam jantung. Gerakan ini
mempercepat pengembalian darah ke jantung. Akibatnya jantung memompa
cepat, paru-paru makin kuat, otot jadi lentur.
Sujud
Telapak tangan lebih dulu menyentuh tanah mencegah kerusakan tulang
rawan dan sendi lutut. Saat kening sebagai titik tumpu menyentuh tanah,
tulang punggung lurus mencegah tubuh dari kebungkukan dan mencegah
terjadinya gangguan wasir.
Saat sujud, aliran getah bening dipompa
ke bagian leher dan ketiak. Selain itu, darah turun ke kepala sehingga
banyak oksigen mengalir ke otak. Alhasil, sujud secara berkelanjutan
berdampak memacu kecerdasan.
Nah, jika posisi ini bertahan lebih
dari satu menit, tubuh mengeluarkan zat nitrik oksida. Zat ini dapat
melebarkan pembuluh darah dan melawan peningkatan kadar zat adrenalin
yang berefek menyempitkan pembuluh darah. Gerakan yang berulang
menambah elastisitas pembuluh darah otak. Alhasil, ketika terjadi
penekanan dalam otak, pembuluh darah tidak mudah pecah dan kita
terhindar dari stroke.
Duduk di antara dua sujud
Posisi paha menempel pada betis ini merangsang pengeluaran zat keringat dan mencegah osteoporosis.
Tasyahud Akhir
Menekuk jari-jari kaki sebelah kanan dan telapak kaki tegak menguatkan
otot telapak dan kelengkukan kaki. Saat tasyahud awal dan akhir terjadi
penekukan maksimal. Posisi ini sebenarnya mengakibatkan aliran darah
terhenti dan pembusukan jaringan kaki. Namun, karena gerakannya
bertahap, tubuh jadi terlatih membentuk sistem kolateral. Sehingga,
pembuluh darah menjadi lebih elastis. Bahkan, dapat mencegah terjadinya
sumbatan pada arteri, vena dan komplikasi penyakit diabetes akibat
gangguan pembuluh darah.
Salam
Mengucap salam lalu
menolehkan kepala membuat otot leher rileks dan mengurangi sakit kepala.
Jalur padat cairan getah bening ada di leher bagian kiri. Itu
sebabnya, kita lebih dulu menoleh kepala ke kanan. Tujuannya, memijat
leher bagian kiri dan membuat otot meregang. Getah bening yang
berfungsi menyaring dan memakan kuman penyakit dalam darah pun mengalir
lancar.
Ternyata, tak perlu repot untuk mendapatkan tubuh yang bugar dan sehat. Shalat dengan gerakan yang benar adalah jawabannya.
Tahukah Anda?
Shalat mencegah kepikunan karena gerakannya meningkatkan brain-derived
neurotrophic factor (BDNF). Yakni, sejenis protein yang berfungsi
menguatkan neuron. Otak yang mengandung banyak BDNF mampu menampung
lebih banyak informasi.
Lakukan dengan tenang untuk mendapatkan hasil optimal. Jika tergesa-gesa akan memperberat kerja jantung dan paru-paru.
Peregangan otot perut saat sujud dan rukuk memperlancar sistem
pencernaan. Sebab, organ pencernaan dalam perut mengalami pemijatan dan
pelonggaran secara bergantian.
Gerakannya digunakan dokter sebagai bagian dari fisioterapi.
0 komentar:
Posting Komentar